PRAKTIKUM 10 - LINUX BOOTING PROCESS

LAPORAN PRAKTIKUM 10

LINUX BOOTING PROCESS

 



 

 

Putri Apriliani H.                   (1903421014)

BM-5B

 

 

BROADBAND MULTIMEDIA

TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

TAHUN AJARAN 2021/2022

 


 

POKOK BAHASAN

·         Linux Booting Process

 

TUJUAN BELAJAR

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

·         Mengetahui inisialisasi booting proses pada sistem operasi Linux.

·         Melakukan perubahan inisialisasi booting proses.

 

DASAR TEORI

1.      PC BOOT DAN LINUX

Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem operasi Linux pada aplikasi background (daemons/service).

1.      BIOS: Basic Input/Output System adalah antar muka level terendah antara komputer dan peripheral. Bios melakukan pemeriksaan pada memori dan mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floppy atau hard drive.

2.      MBR menunjuk ke boot loader (LILO: Linux boot loader)

3.      LILO akan menanyakan label sistem operasi yang akan mengidentifikasi kernel yang dijalankan. Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux.

4.      Yang pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init. Init adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan pada Linux

5.      Proses per tama yang memulai init adalah skrip /etc/rc.d/rc/sysinit.

6.      Berdasarkan run-level yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai proses tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional.

 

2.      LINUX INIT PROCESS

Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot dan diidentifikasi sebagai process ide “1”. Init bertanggung-jawab untuk memulai proses sistem seperti yang ditentukan pada file /etc/inittab. Init biasanya memulai “getty” yang menunggu layar   login   yang menandakan   proses   shell seorang user. Pada saat shutdown, init mengontrol urutan dan proses untuk shutdown. Proses init tidak pernah shut down. Proses init merupakan proses user dan bukan proses sistem kernel meskipun dijalankan sebagai root.

            Proses sistem:

Process ID

Description

0

The Scheduler

1

The init process

2

kflushd

3

kupdate

4

kpiod

5

kswapd

6

mdrecoveryd

 

3.      PROSEDUR BOOT

Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah shutdown state dan “3” keatas adalah operasional penuh dengan semua proses yang esensial dijalankan untuk interaksi user. Berdasarkan sstem boot, Linux sistem akan melakukan :

·         Mengeksekusi program /sbin/init yang memulai semua prodes-proses pada file /etc/inittab

·         Komputer akan di-booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris initdefault pada file /etc/inittab.

Id:5:initdefault:

Pada contoh diatas, runlevel “5” dipilih. Runlevel “5” akan melakukan booting sistem pada mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows. Booting ke runlevel “3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan oleh server yang tidak memerlukan GUI.

File initab mengijinkan menggunakan kunci (Ctrl-Alt-Del), memulai dial ke koneksi intrnet dll.

·         Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah /sbin/rc. Skrip ini menjalankan sekumpulan skrip pada direktory /etc/rc.d/rc0.d/,  /etc/rc.d/rc1.d, /etc/rc.d/rc2.d dan seterusnya.

·         Skrip pada direktory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari operasi sampai menjadi operasi yang lengkap. Skrip mulai dengan S yang merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip shutdown (kill). Angka yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan eksekusi (terendah ke tertinggi)

Jika Anda menginstall semua daemons (proses background), Linux akan menjalankan semua, menyebabkan mesin lebih lambar. Kita bisa memulai (start) /

           

cd /etc/rc.d/init.d

            httpd stop

Gunakan perintah ps-aux untuk melihat semua proses pada mesin Anda.

 

4.      LINUX RUN LEVEL

Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan booting dalam mode gr aphical login.

State pada Runlevel / Halt :

0

shutdown (Do NOT set init default to this)

1

Single user mode

 

2

Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking)

 

3

Default text start. Full multiuser

4

unused

 

5

XII

6

Reboot (Do NOT set initdefault to this)


5.      AKTIVASI SKRIP INIT

Menambah suatu skrip ke direktory /etc/rc.d/rc#.d/ baik prefik S atau K, menambah skrip ke proses boot atau shutdown. Skrip berjalan dengan urutan numerik. S20abc dijalankan sebelum S30xyz. Keberadaan prosedur boot dan shutdown ini merupakan kekuatan sistem operasi UNIX. Inisialisasi proses dengan urutan tertentu dapat dikoordinasikan untuk proses dependent.  Shutdown dari proses biasanya dibutuhkan untuk program yang kompleks misalnya database.  Proses individual dapatkemunginan dimonitore, shutdown dan start pada sembarang waktu menggunakan skrip tersebut. Misalnya /etc/rc.d/rc2/httpd start. Modifikasi start, stop atau status kemungkinan digunakan.

 

6.      SKRIP INIT

Skrip init berada pada direktory /etc/rc.d/script-name. Gunakan perintah chkconfig untuk membangkitkan soft link ke direktory yang sebenarnya untuk beberapa run level.

 

7.      CHKCONFIG

Perintah chkconfig membangkitkan dan memutuskan link antara direktori /etc/rc.d/init.d/ dan direktori run level /etc/rc.d/rc [0-6].d/ untuk mengontrol inisialisasi proses boot dan proses shutdown.

 

LANGKAH – LANGKAH PRAKTIKUM

1.      Login sebagai user

2.      Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan yang sudah ada dalam jobsheet

3.      Selesaikan soal-soal latihan

 

TUGAS PENDAHULUAN

Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1.      Sebutkan inisialisasi proses apa saja yang dilakukan oleh sistem operasi Linux pada saat booting

Jawab:

·         BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah yang menghubungkan antara computer dan periperalnya. BIOS melakukan pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk.
·         MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (Grand Unified Boot Loader). Pada Red Hat dan turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader.
·         LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk mengkonfigurasi file grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf.
·         Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu, kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek status SELinux, mengecek partisi swap, mengecek memory, dan sebagainya.
·         Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init, yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal dengan nama The First Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di file /etc/rc.d/sysinit.
·         Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file /etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian menjalankan berbagai proses lain yang dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan digunakan. Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur servis yang akan dijalankan misalnya single user, reboot, shutdown, dan sebagainya. Program yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab. Ini adalah file di /etc/inittab.

2.      Apa yang dilakukan sistem operasi Linux pada saat booting?

Jawab:

·         Mengeksekusi program /sbin/init yang memulai semua proses-proses lain.

·         Komputer akan di-booting ke runlevel yag didefinisikan oleh baris inidefault pada file /etc/inittab.

·         Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah /sbin/rc.

·         Skrip pada direktori tersebut pada setiap boot state dari operasi sampai menjadi operasi yang lengkap.Apakah   isi   dari   file /etc/inittab. Sebutkan sistem proses yang dapat dimasukkan pada variabel initdefault dan jelaskan maksudnya..

3.      Apakah isi dari file /etc/inittab. Sebutkan sistem proses yang dapat dimasukkan pada variabel initdefault dan jelaskan maksudnya.

Jawab : File /etc/inittab berisikan perintah - perintah untuk memulai system. Kemudian stelah komputer selesai melakukan inisialisasi maka akan dilanjutkan booting ke run level yang didefinisikan oleh inidefault.

4.      Apa yang dimaksud dengan run level pada linux? Sebutkan perbedaan file pada /etc/rc.d/rc#.d/ yang menggunakan awalan ”S” dan awalan ”K”.

Jawab:Run level linux adalah proses kelanjutan dari booting linux yang salah satu fungsinya adalah untuk booting untuk masuk dalam mode teks atau GUI. Skrip yang dimulai dengan huruf “S” akan dijalankan selama sistem boot dan kemudian akan berjalan pada background, dan skrip yang berawalan huruf “K” akan dieksekusi pada saat shutdown, sistem ini menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode aktivasi skrip init.

5.      Apa yang dimaksud dengan perintah service dan chkconfig?

Jawab:Service menjalankan script sistem init dan berjalan sebagai proses yang dapat diprediksi. Chkconfig adalah perintah untuk membangkitkan soft link ke direktori yang sebenarnya untuk beberapa run level.


HASIL PERCOBAAN

Percobaan 1 : Linux INIT Process

1.      Program /sbin/init akan dijalankan pada saat booting.

Analisa : Pada percobaan ini menjalankan program /sbin/init terlebih dahulu dan membuka file /etc / inittab dan kemudian terlihat informasi pada bash bahwa  terdapat /etc merupakan direktori. Kemudian perintah cat/etc/inittab dijalankan dan tidak menghasilkan apa apa yang menandakan sedang ada proses booting. Percobaan ini dilakukan dengan masuk ke root terlebih dahulu.

2.      Mengakses skrip startup yang berada pada sub direktori /etc/rc.d. 



Analisa  : Selanjutnya melakukan runlevel 0 sampai 6 dengan menuliskan perintah seperti diatas namun saya tidak mendapatkan hasilnya karena terdapat notif atau output yaitu no such file or directory.

Percobaan 2 : Menentukan default boot runlevel

1.      Default boot runlebel dengan variabel inidefault dan menggunakan editor vi untuk file /etc/inittab.


Analisa : Pada percobaan ini menggunakan editor vi untuk mengedit file dari /etc/inittab.

2.      Menuliskan skrip pada file /etc/inittab


Analisa : Scrip pada file /etc/ inittab tersebut dibuat dengan menggunakan perintah editor vi yang didalamnya terdapat run level 0 -6.

3.      Perubahan variabel pada inidefault, lakukan reboot.


Analisa : Setelah menjalankan perintah reboot pada root maka tampilan pada virtual terminal saya seperti ini yaitu dalam keadaan sudah ter-restart dan akan melakukan login ulang kembali.

Percobaan 3 : Menggunakan Console GUI

1.      Menjalankan perintah # init 3


Analisa : Ketika saya menjalankan perintah tersebut, tampilan pada virtual terminal saya menjadi hitam dan tidak ada proses apapun yang berjalan.

2.      Mode manual menjalankan aplikasi X terminal GUI dengan perintah startx


Analisa : Ketika saya menjalankan perintah startx pada root di user ranwitry maka akan kembali ke halaman dekstop terlebih dahulu dan kemudian saya megecek terminal serta user ternyata perintah tersebut membawa ke user root seperti dibawah ini.

3.      Menggunakan metode otomatis denga init 5.


Analisa : Kemudian ketika saya menjalankan perintah init 5 maka hanya akan muncul laar ubuntu serta proses pada console terminal yang bergantian namun saya tidak bisa mendapatkan ss annya dikarenakan pergantian tampilan dari console terminal dan tampilan ubuntu tersebut sangat cepat.

Percobaan 4 : Menggunakan Virtual Console

1.      Untuk mendapatkan command prompt dapat dilakukan dengan membuka terminal pada Jendela GUI. Default-nya, Linux menjalankan 6 virtual consol atau TTY session yang dijalankan pada console VGA. Hal ini didefinisikan dengan statement mingetty pada file /etc/inittab. Console X terminal GUI membuat virtual console sendiri menggunakan TTY pertama yang tersedia yang tidak dikontrol oleh mingetty. Hal ini menyebabkan GUI berjalan sebagai nomor 7. Perhatikan baris mingetty pada file /etc/ inittab, virtual console nomor berapa yang dikontrol ?

# cat /etc/inittab

2.      Cobalah masuk ke virtual console menggunakan <CTRL> <ALT>  <F1>  sampai dengan <F6>.

3.      Untuk masuk ke login GUI gunakan <CTL> <ALT> <F7>, hanya jika berada pada run level 5 atau GUI dijalankan setelah ”startx”.


Analisa : Untuk masuk ke virtual console tersebut saya menggunakan perintah ctrl+alt+f3 dan diminta nama user dan password untuk login. Kemudian akan menampilkan run level yang sudah dibuat dan untuk menampilkannya menjalankan perinah # cat /etc/inittab.

Percobaan 5 : Shhutdown dan rebooting sistem

1.      Perintah #init 0



Analisa : Perintah ini akan langsung mematikan virtual terminal

2.      Perintah # shutdown -hy 0


Analisa : Yaitu perintah untuk menshutdown namun terdapat opsi y yaitu untuk mengabaikan prompt pesan dan h merupakan untuk hal system serta opsi 0 untuk menunjukkan berapa lama menunggu memulai prosedur, dalm hal ini yaitu 0 menit.

3.      Perintah # init 6


Analisa : Perintah yang digunakan untuk reboot.

4.      Perintah # reboot


Analisa : Merupakan perintah untuk reboot juga namun mengirimkan pesan warning ke semua user.

5.      Perintah # shutdown -ry 10


Analisa : Merupakan perintah reboot yang menggunakan opsi r dan menetukan delainya misal 10 menit.

Percobaan 6 : Berpindah ke mode single user

1.      Melakukan perintah #init 1



Analisa : Ketika saya menjalankan perintah # init 1 mka diminta untuk memasukkan password untuk persyaratan autentifikasi.

2.      Menjalankan perintah #shutdown 1


Analisa : Ketika menjalankan perintah tersebut maka akan mematikan virtual terminal dengan delay 1 menit.

Percobaan 7 : Berpindah ke mode single user pada layar Grub

1.      Anda dapat masuk ke mode single user secara langsung setelah menghidupkan  power sistem.

2.      Hidupkan sistem Anda

3.      Jika screen Linux muncul, Anda dapat memilih kernel yang diinstal  pada  sistem. Ketik ”a” untuk ”append”. Maka akan didapatkan prompt untuk menambah opsi boot pada file grub.conf.

grub append> ro root=LABEL=/


Analisa : Saya tidak dapat melakukan percobaan 7 karena tidak adanya command grub sehingga perintah - perintah yang ada pada percobaan  7 tersebut tidak dapat saya jalankan.

4.      Tambahkan “1” pada akhir string

grub append> ro root=LABEL=/1

5.      Tekan Enter. Sistem akan melanjutkan booting, tetapi akan menuju ke promp root # tanpa menanyakan username dan password

Percobaan 8 : Berpindah ke default runlevel dari mode single user

1.      Perintah “exit” akan menyebabkan sistem keluar dari runlevel 1 dan mengubah  ke default runlevel untuk sistem. Anda juga dapat menggunakan perintah init (misalnya “init 3” dan “init 5”)

bash-2.05b# exit


Analisa : Percobaan 8 juga tidak dapat dilakukan karena tidak adanya bash-2.05.

Percoobaan 9 : Memperbaiki password root

1.      Masuk ke console VGA dengan ctrl+alt+del


Analisa : Cara tersebut membuat saya keluar dari virual terminal saya dan terdapat pilihan untuk switch user, lock, dan power off dari laptop saya sehingga saya mengcancelnya dan pada virtual terminal saya menunjukkan akan logout dari user dan saya klik cancel.

2.      Mengubah password root


Analisa : Kemudian untuk mengganti password baru pada root saya menjalankan perintah # passwd root dan mambuat password baru.

Percobaan 10 : Menggunakan perinta chkconfig

1.      Perintah chkconfig digunakan untuk melihat aplikasi mana yang dimulai pada setiap runlevel. Opsi “—list” untuk melihat daftar paket pada /etc/init.d  dan runlevel yang ”on” atau ”off”

# chkconfig –list

2.      Anda dapat menggunakan chkconfig untuk mengubah runlevel untuk paket tertentu. Misalnya Sendmail akan dimulai pada startup runlevel 3 atau 5.  Ubahlah Sendmail tidak dimulai pada saat boot.

3.      Perintah chkconfig dapat digunakan dengan grep untuk menentukan run level dimana Sendmail akan berjalan.    Disini terlihat berjalan pada level 3 dan    5.

# chkconfig –list | grep mail

4.      Perintah chkconfig dengan opsi “—level” mengindikasikan bahwa beberapa aksi dikerjakan pada runlevel yang dimasukkan seba gai nilai.  Argumen pertama pada perintah adalah paket dan argumen kedua apakah “on” atau “off”. Dalam hal ini Anda ingin Sendmail tidak dimulai jika masuk ke runlevel 3 dan 5

# chkconfig –level 35 sendmail off

5.        Hal tersebut juga dapat dilakukan tanpa opsi “—level”, otomatis chkconfig akan mengubah runlevel 3 dan 5

# chkconfig sendmail off

6.      Anda juga dapat shutdown permanen dan stop dari running saat ini.

# service sendmail stop

7.      Anda dapat menggunakan chkconfig untuk memeriksa kembali pekerjaan Anda

# chkconfig –list | grep mail


Analisa : Pada percobaan 10 ini juga saya tidak mendapatkan hasil apapun, output yang dihasilkan seperti gambar diatas yang menunjukkan bahwa chkconfig command not found.

 

LATIHAN

1.      Pada percobaan 1 lihatlah urutan eksekusi pada saat startup dan shutdown pada runlevel 5 untuk file :

a.       Netfs

b.      Pcmcia

c.       Nfslock

d.      Kudzu

e.       Portmap

f.       Wlan

g.      Isdn

h.      Network

i.        Syslog

j.        Keytable

Jawab : 


2.      Laporkan hasil perubahan password pada mode single user pada percobaan 9. Gunakan password root “redhat” (jangan lainnya !)

Jawab : 


3.      Apakah kegunaan menggunakan perintah service ? Berikan contoh.

Jawab : 


4.      Apa kegunaan menggunakan perintah chkconfig ? berikan contoh.

Jawab : 


 

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

·         Proses boot dan inisialisasi sistem operasi Linux terjadi pada aplikasi background.

·    Berdasarkan run lvel yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai proses tertentu untu menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional.

·         Proses init merupakan langkah terakhir pada prosedur boot.

·         Berdasarkan sistem boot pada linux mempunyai 6 state operasi.

·         Run level terdiri dari 0 - 6.

·         Semua percobaan dilakukan sebagai root.

·         Praktikum ini juga menggunakan console terminal.

·         Pengagantian password baru pada root dapat dilakukan dengan perintah # passwd root.

 

 

 


Comments

Popular posts from this blog

PRAKTIKUM 11 - MANAJEMEN USER DAN GROUP

PRAKTIKUM 3 - OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORI

PRAKTIKUM 7 - UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY