PRAKTIKUM 5 - BEKERJA DENGAN BASH SHELL
LAPORAN PRAKTIKUM 5
BEKERJA DENGAN BASH SHELL
BROADBAND
MULTIMEDIA
TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK
NEGERI JAKARTA
TAHUN AJARAN
2021/2022
I.
Pokok Bahasan
1.
History pada
Bash Shell
2.
Membuat Bash
Sheel Script
II.
Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dalam Praktikum ini, sebagai berikut :
1.
Memahami shell
pada sistem operasi Linux
2.
Menggunakan
feature histiry pada Bash Shell
3.
Mengubah feature
history pada Bash Shell
4.
Mengubah prompt
shell
5.
Melakukan
konfigurasi pada Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis
6.
Membuat dan
mengeksekusi shell skrip sederhana melalui editor vi
7.
Memaham job
control
8.
Memahami stack
9.
Menggunakan
alias
III.
Dasar Teori
1.
SHELL
Shell adalam Command
executive, artinya program yang menunggu intruksi dari pemakai, memeriksa
sintak dari intruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut.
Shell ditandai dengan prompt. Untuk pemakai menggunakan prompt $ dan untuk
superuser menggunakan promp #.
Beberapa macam Shell :
·
/bin/sh
Bourne
shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T
·
/bin/csh
Dikembangkan
oleh UNIX Berkeley yang dikenal dengan C-Shell
·
/bin/bsh
Kompatibel
dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampua Kon-Shell
Perbedaan mendasar antara Shell diatasi hampir tidak
ada, kecuali pada fasilitas pemograman dan editing.
2.
PROFILE
Pada
saat login, program akan menjalankan beberapa program, yaitu :
1.
/etc/profile
Berisi
shell script yang berlaku untuk seluruh pengguna Linux
2.
Profile untuk setiap pemakai
Pada
home directory, login pertama kali akan memeriksa file .bash_profile. Bila tidak ada, maka file .bash_login akan dicari. Bila .bash_login
tidakn ada, maka dicari file bernama .profile.
3.
.bashrc
File
ini akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell lain melalui
intruksi su.
4.
.bash_logout
Pada
saat logout, maka bash akan mencari file .bash_logout.
Bila ada, file tersebut akan dieksekusi sebelum logout.
Isi
dari /etc/profile :
# System wide environment and startip programs
# Functions and aliases go in /etc/bashrc
PATH=”$PATH:/usr/X11R6/bin”
PS1=”[\u@\h \W]\\$ “
umask 022
USER=’id –un’
LOGNAME=$USER
MAIL=”/var/spool/mail/$USER”
HOSTNAME=’/bin/hostname’
HISTSIZE=1000
HISTFILESIZE=1000
Export PATH PS1 HOSTNAME HISTSIZE HISTFILESIZE USER LOGNAME
MAIL
PATH merupakan daftar nama
direktori. Bila sebuah intruksi diberikan dari prompt shell, maka intruksi
tersebut akan dicari pada daftar tersebut.
PS1 adalah
prompt dimana
\n
= Nama User
\h
= Nama Host
\W
= Nama working direktory
3.
HISTORY
History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari
semua instruksi yang sejauh ini telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat
sebagai history, kemudian dapat dipilih kembali, diedit dan dieksekusi. History
memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang,
terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter.
Navigasi pada daftar history menggunakan karakter
kontrol sebagai berikut :
^P
(Ctrl-P) melihat intruksi sebelumnya
^N
(Ctrl-N) melihat intruksi berikutnya
!! eksekusi kembali intruksi
sebelumnya
!!
-3 3 intruksi sebelumnya
diulang
!!88 ulangi intruksi no. 88
4.
BASH-SCRIPT
Bash-script
adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi. Untuk eksekusi
bash script gunakan . sebelum file bash-script yang berarti eksekusishell dan
tanda ./ berarti file bash-script berada pada direktori actual.
5.
JOB CONTROL
Job
adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada kernel. Sebuah Job dianggap
selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah sama dengan
eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.
6.
EDITOR vi
Vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas satu layar peuh. Vi mempunyai 2 buah modus, yaitu :
· Command line
Editor vi mengitepretasikan input sebagai intruksi untuk dieksekusi oleh editor, contoh seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya.
· Editing
Editor vi mengitepretasikan input sebagai teks yang akan dimasukkan ke dalam buffer editor. Pada bagian awal layar akan tampil teks “INSERTING”.
Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki program mode. Dengan menekan tombol “i” maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke command mode, tekan tombol Esc.
IV.
Tugas Pendahuluan
Jawablah
pertanyaa-pertanyaan di bawah ini :
1.
Apa yang
dimaksud dengan shell dan sebutka shell yang ada di system operasi Linux
Jawab : Shell adalah Command executive, artinya program yang menunggu intruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah terssebut.
·
/bin/sh : Bourno shell, dirancang oleh Steve Bourne
dari AT&T
·
/bin/csh : Dikembangkan oleh UNIX Beerkeley yang
dikenal dengan C –Shell
·
/bin/bash : Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga
mengadaptasi kemampuan Kom-Shell.
2.
Apa yang
dimaksud dengan profile pada Bash Shell
Jawab : Profile pada bash shell merupakan profil untuk setiap pemakai pada home directory.
3.
Apa yang anda
ketahui mengenai file .bashrc
Jawab : File .bashrc adalah file yang akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalui intruksi su.
4.
Apa yang
dimaksud dengan history pada Bash Shell. Apa kegunaan perintah history, sebutkan cara-cara untuk mengetahui history perintah-perintah
yang pernah digunakan oleh user!
Jawab : History yaitu catatan dari semua intruksi yang sejauh ini telah dilakukan. History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter
^P (Ctrl -P) melihat instruksi
^N (Ctrl -N) melihat instruksi berikutnya
!! eksekusi kembali instruksi sebelumnya
!! -3 3 instruksi sebelumnya akan diulang
!!88 ulangi instruksi no 88
5.
Cobalah
menggunakan editor vi untuk mengetik dan memahami perintah-perintah yang ada
seperti yang terdapat pada dasar teori (untuk dilakukan, tidak perlu dijawab
sebagai tugas pendahuluan). Perintah-perintah yang pentinng : insert
huruf(kalimat), delete (per huruf, per kata dan per baris), simpan file dan
keluar dari editor vi.
Jawab :
V.
PERCOBAAN
1.
Login sebagai
user
2.
Bukalah Console
Terminal dan lakukan percobaan-percobaan dibawah ini, kemudian analisa hasil
percobaan
3.
Selesaikan soal-soal
latihan
Percobaan 1 : Profile
1.
1. File
.bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File
.bash_profile adalah hidden file,
sehingga untuk melihatnya gunakan opsi a pada instruksi ls.
$ ls –a
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan direktori secara keseluruhan. Perintah ls –a berfungsi untuk menampilkan file .bash_profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.
$ more .bash_profile
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah untuk menampilkan isi dari .profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.
2.
File
.bash_logout akan diekseksi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house
clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file
atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi
$ cat .bash_logout
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan perintah untuk menampilkan .bash_logout. Perintah ini akan
dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs,
artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job
lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi $ cat .bash_logout.
Percobaan 2 : Menggunakan Feature History Bash
1.
Bash shell
menyimpan ”history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat mengaksis
history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan Panah Atas. Maka perintah sebelumnya
akan ditampilkan.
2.
Berikutnya,
berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukkan perintah berikut
dan tekan Enter pada setiap baris.
$ cd
$ ls –l /etc
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan tampilan menggunakan Feature History Bash. Perintah $ cd
berfungsi untuk memastikan sedang berada pada direktori home. Perintah $ ls –l
/etc berfungsi untuk menampilkan output file atau direktori secara lengkap
yaitu terdiri dari nama file, ukuran, tanggal dimodifikasi, pemilik, group dan
mode atau atrinbutnya.
$ ls –l
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ ls -l berfungsi
untuk menampilkan daftar file pada direktori yang sedang aktif yaitu direktori
home.
$ whoami
$ who
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ whoami dan
$ who berfungsi untuk mengetahui siapa saja yang sedang aktif.
3.
Untuk memeriksa
apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukkan.
$ history
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah menggunakan
Feature History Bash. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada
history, dapat menggunakan perintah $history untuk melihat semua perintah yang
pernah dimasukan.
4.
Anda dapat
memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang
semakin bertambah banyak Cara yang mudah menggunkaan nomor pada perintah
history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukkan
kunci ! diikuti nomor perintah.
$ !<Nomor Perintah> Contoh
: !780
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash.
Dapat memlih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini
tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah
menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan
mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah, maka
akan muncul output seperti gambar di atas. Contoh : !1000 setelah menginputkan
perintah tersebut maka perintah who terpanggil lagi.
5.
Anda dapat
mencari perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc?! akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.
$ !?etc?
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Dapat mencari
perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc? akan
menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.
6.
Kemudian gunakan
perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l /etc yang kedua dan bukan !?etc?
$ history
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Gunakan perintah
history, maka akan terlihat perintah ls –l etc yang kedua dan bukan !?etc?.
7.
Apabila string
tidka ditemukan pada perintha history maka akan terdapat pesan error.
$ !?wombat99?
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Apabila string
tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat pesan error dengan menggunakan perintah $
!?wombat99?, maka akan muncul output error karena tidak diketemukan.
8.
Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah
perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.
$ !who
$ !whoa
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Jika diketikkan
!who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa
maka yang dijalankan adalah perintah whoami.
9.
Anda bisa
menggantikant string pada perintah history, terutama pada perintah yang
panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash |
strings | grep shell | less dan tekan Enter.
Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash
yang berisi kata ”shell”. Untuk keluar tekan q. Jika ingin menampilkan kata
”alias”, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetapicukup
ketik ^shell^alias^ dan tekan Enter
maka akan menggantikan kata ”shell” dengan ”alias”.
$ cat /bin/bash | strings | grep shell | less
$ ^shell^alias^
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Bisa menggantikan
string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya
ketik cat /bin/bash | strings | greph shell | less dan tekan Enter. Maka akan
menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata “shell”. Untuk
keluar tekan q. Akan tetapi perintah ini gagal karena paket bunitils pada
oprasi sistem linux yang digunakan belum terpasang.
Percobaan 3 : Mengubah Feature History Bash
1.
Bash shell akan
menyimpan perintah history meskipun telah log out dan log in kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home
directory.
$ cd
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan perintah untuk memastikan berada didirektori home. Bash shell
akan menyimpan perintah history meskupun telah logout dan login kembali. File
.bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory dengan
menggunakan perintah $ cd.
2.
Lihat beberapa
baris pada file .bash_history dengan ketik tail
.bash_histor dan tekan Enter.
File ini bukan file yang up to date.
$ tail .bash_history
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Lihat beberapa baris
pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan tekan Enter.
3.
Ketik history
dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan
baris sebelumnya adalah tail
.bash_history. Perintah history
bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.
$ history
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash.
Ketik $ history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan baris sebelumnya adalah
tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada
memory sistem.
4.
Ketik perintah
berikut
$
echo ‘Ini perintah saya’
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah mengubah
Feature History Bash. Ketikkan perintah echo ‘Ini perintah saya’, maka akan
muncul tulisan atau output Ini perintah saya.
5.
Log out dan log
in kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah
echo ’Ini
perintah saya’ akan berada pada baris
terakhir. Lihat file .bash_history, maka perintah tsb akan terdapat pada file .bash_history.
$ history
$ tail .bash_history
Hasil :
Analisa : Gambar
di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Logout dan login
kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah
echo ‘Ini Perintah saya’ akan berada pada baris terkahir. Lihat file
.bash_history dengan mengetikkan perintah tail .bash_history, maka perintah
tersebut akan terdapat pada file .bash_history.
6.
Ketik
history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar
untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q
$ history|less
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash.
Untuk history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan
spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q.
7.
Untuk melihat
berapa banyak perintah history yang ada pada file ketik berikut dan output yang
keluar serupa di bawah ini
$ wc –l .bash_history
1000 .bash_history
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash.
Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file. Ketik wc –l
.bash_history dan output yang keluar serupa yaitu 164 .bash_history.
8.
Output
menunjukkan bahwa 1000 perintah history disimpan pada file history. Untuk
melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan
history ketik sebagai berikut
$ set|grep HISTSIZE
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash.
Output menunjukkan bahwa 164 perintah history disimpan pada file history. Untuk
melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk
melihat jangkauan history ketik set|grep HISTIZE.
9.
Bila ingin
memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada skrip
startup yang disebut .bashrc pada home directory.
$ echo ‘HISTSIZE=5000’ >>
.bashrc
Hasil :
10. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama.
Lihat perubahan variabel HISTSIZE.
$ set|grep HISTSIZE
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash.
Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE
pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home direktory dengan mengetikkan
perintah echo ‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc. Logout dan login kembali
sebagai user yang sama. Ketikkan set|grep HISTSIZE. Lihat perubahan variabel
HISTSIZE.
11. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka
perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan
perintahnya sama.
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah mengubah
Feature History Bash. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah
ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.
12. Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak
menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan
sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan
diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc
$ echo ‘HISTCONTROL=ignoredups’
>> .bashrc
Hasil :
13. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama.
Ketikkan history beberapa kali dan perhatikan berapa kali history muncul.
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah mengubah
Feature History Bash. Dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah
perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal
ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai
ignoredups pada file .bashrc dengan mengetikkan perintah echo
‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc. Logout dan login kembali sebagai
user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perintahkan berapa kali
history yang muncul.
Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell
1.
Prompt Bash
shell dikonfigurasi dengan men-setting nilai variabel PS1. Selain menampilkan
string statik sebagai prompt, Anda dapat menampilkan menjadi dinamis.
Contohnya, apabila ingin menunjukkan current
directory atau current time.
Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter
untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt Bash. Format
dalam HH:MM:SS
$ PS1=’\t:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Pada Bash
Shell dikonfigurasikan dengan menseting nilai variabel PS1. Selain menampilkan
string statik sebagai prompt, anda dapat menampilkan menjadi dinamis.
Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik
PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam
sebagai prompt bash. Format dalam HH:MM:SS.
2.
Untuk
menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut :
$ PS1=’\t:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk
menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik PS1=’\t:,
3.
Kebanyakan orang
menginginkan prompt Bash menampilkan current
working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path
atau hanya nama direktory. Karakter \w menampilkan
hanya nama direktory. Jika current
directory adalah home directory, maka tampil prompt ~:
$ PS1=’\w:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Kebanyakan
orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory
dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktori.
Karakter \w menampilkan hanya nama direktori. Jika current direktory adalah
home directory, maka tampil prompt ~: dengan mengetikkan perintah $ PS1=’\w:’.
4. Ketik cd
/usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:
$ cd /usr/sbin
5.
Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:
$ PS1=’\W:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Perintah $
cd /usr/sbin berfungsi untuk membuka direktori sbin. Ketik PS1=’\W:’ untuk
melihat prompt sbin:.
6.
Ada beberapa
prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2
digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunaannya, ketik
echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup
quote) dan tekan Enter. Simbol lebih
besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu Anda
menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata ”Hello, ” muncul diikuti dengan prompt
PS1 pada baris baru.
$ echo ’Hello
>’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Ada
beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2
digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik
echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar
dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan
perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan
menyelesaikan prompt PS2, kata “Hello, “ muncul diikuti dengan prompt PS1 pada
baris baru.
7.
Anda dapat
mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut :
$ PS2=’Selesai memasukkan perintah Anda:’
8.
Kemudian ketik
echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris
berikutnya akan muncul Selesai
memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (’) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka
kata Hello akan muncul diikuti
prompt PS1 pada baris baru.
$ echo ’Hello
Selesai memasukkan perintah Anda:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Mengubah
prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah $ PS2=’Selesai
memasukkan perintah anda:’. Kemudian ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup
quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya muncul Selesai memasukkan
perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (‘) dan tekan Enter. Jika perintah
selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru. $ echo
‘Hello kemudian Selesai memasukkan perintah anda:’.
9.
Prompt BASH
dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting color setting string. Sebagai contoh, prompt BASH di-set dengan \w\$, akan menampilkan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login
sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut :
$ PS1=’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Prompt BASH
dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting colorsetting string.
Sebagai contoh, prompt BASH di seti dengan \w\$, akan menampikan current
working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting
warna menjadi biru ketikkan $ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’.
10. Untuk mendapatkan prompt warna merah ketikkan
berikut :
$ PS1=’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’
30=hitam,
31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk
menampilkan prompt warna merah, ketikkan perintah $ PS1 =’\033[0;31m\w\$
\033[0;37m’. Maka tulisan berwarna merah.
11. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah
berikut :
$ PS1=’\033[0;31m\w\033[0;32m\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Bila
menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah $ PS1 =’\033[0;34m\w\$
\033[0;32m$ \033[0;37m’, maka Maka tulisan dengan warna warni.
12. Anda bisa menampilkan atribut visual seperti lebih
terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih
terang, atribut control diganti 1, seperti perintah berikut :
$ PS1=’\033[1;34m\w\033[1;32m\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk
menampilkan atribut visual seperrti lebih terang, berkedip dan warna
kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control
diganti 1, dengan perintah PS1 =’\033[1;34m\w\$ \033[1;32m$ \033[0;37m’, Maka
tulisan menjadi lebih terang.
13. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan,
atribut control diganti 7, seperti perintah berikut :
$ PS1=’\033[7;34m\w\033[7;32m\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk
menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7,
seperti perintah PS1 =’\033[7;34m\w\$ \033[7;32m$ \033[0;37m’, Maka tulisan
menjadi berwarna berkebalikan.
14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control
diganti 5, seperti perintah berikut :
$ PS1=’\033[5;34m\w\033[5;32m\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk
menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah PS1
=’\033[5;34m\w\$ \033[5;32m$ \033[0;37m’, maka tulisan prompt menjadi berkedip.
Percobaan 5 : Menambahkan otomatisasi ke Prompt
shell
1.
Pastikan anda berada di home direktori
$ cd
2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat
menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo
untuk membuat file.
$ echo ‘sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ >~/sorter
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Pastikan sedang
berada di home direktori, kemudian membuat skrip sederhana untuk mengurut
daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu
baris, gunakan perintah echo untuk membuat file. Ketikkan perintah echo ‘sort
~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter untuk membuat deteran file
terurut.
3. Buatlah file skrip diatas menjadi executable
$ chmod +x sorter
4. Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1.
Untuk melakukannya, buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama
dari program sorter.
$ PROMPT_COMMAND=~/sorter
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Membuat file skrip
diatas menjadi executable dengan perintah chmod +x sorter, kemudian program
sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya,
buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program
sorter.
5.
Ketikkan echo ‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file
list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ‘John
Smith:13001’ akan ditambahkan.
$ echo ‘John
Smith:13001’>>list
6. Ketik cat list dan tekan
Enter. Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin
memnpunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah
terurut.
$ cat list
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke
Prompt Shell. Ketikkan echo ‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter.
Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada,
string ‘John Smith:13001’ akan ditambahkan, dan Ketik cat list dan tekan Enter.
Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai
hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.
7. Masukkan beberapa printah
serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik
cat list dan tekan Enter.
$ echo ‘Anita:13002’>>list
$ echo ‘Samantha:13003’>>list
$ echo ‘Patrik’:13004’>>list
$ echo ‘Sponsebob’:13005’>>list
$ echo ‘Lisa’:13006’>>list
$ echo ‘Squid’:13007’>>list
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan peritnah menambahkan otomatosasi ke
Prompt Shell. Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan
nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter, maka akan
muncul output dengan urutan daftar nama dari kecil ke besar.
8. Apabila anda tidak
menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu, anda tidak
perlu menambahkan variabel PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi
seperti .bashrc. bila anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka
ketikkan variabel PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau logout dan login
kembali.
$ PROMPT_COMMAND=
Hasil :
Percobaan 6 : Membuat Bash-script dan menjalankannya
1. Membuat
file p1.sh
$ vi p1.sh
echo “program bash script”
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Membuat file p1.sh menggunakan perintah nano p1.sh dan echo
“program bash script”, maka akan muncul output menampilkan program bash script.
2.
Mengubah program menjadi executable
$
ls -l p1.sh
$
chmod +x p1.sh
$
ls –l p1.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Perintah ls -l p1.sh
digunakan untuk menampilkan semua file p1.sh. Perintah chmod +x p1.sh digunakan
untuk mengubah menjadi executable. Perintah ls –l p1.sh digunakan menampilkan
file untuk meng cek kembali file, tanda tulisan berwarna ijo artinya telah
diubah menjadi excutable.
3. Menjalankan script
$ bash p1.sh
$ sh p1.sh
$ . p1.sh
$ . /p1.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Semua perintah diatas telah dicoba dan memiliki hasiil output
yang sama.
4. Konvensi dalam pembuatan
script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi
tersebut
$ vi p1.sh
#!/bin/bash
echo “program bash script”
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai
#!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut dengan tulisan
“Program 2 bash script”.
5. Buatlah file p2.sh
$ vi p2.sh
#!/bin/bash
echo “Program 2 bash script”
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai
#!/bin/bash. Tambahkan pada file p2.sh konvensi tersebut dengan tulisan “Program 2 bash script”.
6. Menjalankan beberapa program
shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ;
$ cat p1.sh ; cat p2.sh
$ ./p1.sh ; ./p2.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi
yang dipisahkan dengan tanda ; dengan perintah cat p1.sh ; cat p2.sh dan
./p1.sh ; ./p2.sh.
Percobaan 7 : Job Control
1.
Proses foreground
$ ps x
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Proses foreground dengan menggunakan perintah
ps x , maka akan muncul output daftar file yang sedang dijalanjan.
2. Proses background
$ ps x > hasil &
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Proses background dengan menggunakan perintah
ps x > hasil & , maka akan muncul output jumlah semua proses yang sedang
berjalan.
3. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang
aktif
$ jobs
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique).
Untuk melihat jobs yang aktif dengan menggunakan perintah jobs, maka akan
muncul output proses yang berjalan yaitu ps x > hasil tadi.
4. Buatlah file ploop.sh. file ini tidak akan pernah berhenti kecuali
ditekan CTRL+C
$ vi ploop.sh
#!/bin/bash
while [true]
do
sleep 10
echo “Hallo”
done
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh. file ini tidak akan
pernah berhenti kecuali ditekan CTRL+C dengan menggunakan perintah $ vi
ploop.sh kemudian ketikkan while [true], do, sleep 10, echo “Hallo”, done.
5. Buatlah file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C)
$ chmod +x ploop.sh
$ ./ploop.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C) dengan menggunakan perintah chmod +x ploop.sh dan ./ploop.sh, maka harusnya akan muncul output dengan menampilkan kata hallo berulang kali setiap 10 detik, tetapi pada hasil saya tidak tampil.
6.
Jalankan program sebagai background
$ ./ploop.sh &
Hasil :
Analisa : Gambar di atas sedang menjalankan perintah ./ploop.sh & sebagai background
7.
Periksa job yang aktif
$ jobs
Hasil :
Analisa : saat perintah jobs maka mengetahui bahwa program ./ploop.sh & sedang berjalan
8.
Ubah job menjadi foreground, gunakan fg dan nomor job, atau fg dengan argumen
berupa nama jobs yang sedang berjalan, atau bila tidak rancu dengan jobs yang
lain, gunakan huruf depan nama jobs yang sedang berjalan.
$ fg &[Nomor Job] (Contoh :
fg%1) atau
$ fg %ploop.sh
Hasil :
Analisa : Dengan memasukkan kode fg %1 maka program ./ploop.sh sedang berjalan dan menampilkan kalimat "hallo"
9.
Untuk mengembalikan jobs tersebut ke backgroud, tekan Ctrl-Z (^Z),
kemudian jalankan intruksi bg
$ bg
$ jobs
Hasil :
Analisa : gambar diatas adalah hasil dari perintah bg yang mengebalikan nya ke background lagi.
Percobaan 8 : Manipulasi stack untuk Direktori
1.
Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya
ditampilkan direktori home ~
$ dirs
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan
untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~,
maka akan muncul output direktori yang diingat.
2. Membuat 3 buat direktori
$ mkdir marketing sales support
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah yaitu Manipulasi stack untuk Direktori. Perintah diatas
merupakan cara untuk membuat tiga direktori dengan satu perintah.
3. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~
$ dirs
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~, maka akan muncul output direktori yang diingat.
4.
Membuat 3 buah direktori
$ mkdir marketing sales support
Hasil :
Analisa : gambar diatas menunjukkan bahwa direktori marketing sales support belum di buat makan ada perintah cannot create direktori
5.
Memasukkan direktori sales ke dalam stack dengan intruksi pushd. Maka terdapat
direktori dalam stak yaitu $HOME/sales dan $HOME. Kemudian lihat direktori
aktual.
$ pushd sales
$ pwd
Hasil :
Analisa :
6.
Masuk ke direktori support
$ pushd /home/putri/support
$ pwd
Hasil :
Analisa:
7.
Lakukan kembali untuk direktori marketing
$ pushd ../marketing
Hasil :
Analisa :
8.
Bila pushd dilakukan tanpa argumen, maka stack akan mengambil direktori
berikutnya
$ pushd
$ pushd
$ pushd
Hasil :
Analisa :
9.
Untuk membuat direktori paling atas (top stack), maka pushd dapat
dilakukan dengan argumen +n, dimana n adalah
nomor urut direktori tersebut
$ pushd +2
$ pwd
Hasil :
Analisa : Untuk membuat direktori paling atas (top stack), maka pushd dapat dilakukan dengan argumen +n, dimana n adalah nomor urut direktori tersebut. Pada gambar di atas menunjukkan bahwa hasil dari perintah yaitu tanda ‘~’ menjadi 2 sebelum direktori ke dua.
10.
Untuk menghapus direktori dari stack, gunakan intruksi popd
$ popd
$ popd +2
$ dirs
Hasil :
Analisa :
Percobaan 9 : Alias
1.
Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok
instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem:
$ alias
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Alias. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada
satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada
sistem, maka akan muncul output yang memberi informasi perintah alias.
2. Membuat beberapa alias
$ alias del=’rm –i’
$ alias h=’history’
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Alias. Untuk membuat beberapa alias menggunakan perintah
alias del=’rm –i’ artinya dengan menggunakan alias del, maka yang akan
dikerjakan rm-i. Dan alias h=’history’ artinya perintah alias h akan menjalankan
perintah history.
3. Gunakan instruksi hasil alias
$ ls
$ del hasil
$ h | more
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Alias. Untuk menggunakan instruksi hasil alias menggunakan
perintah ls untuk melihat current working directory, kemudian perintah del
hasil digunakan untuk menghapus file hasil, karena alias del menjalankan
perintah rm-i tadi. Dan perintah h | more digunakan untuk menjalankan perintah
history, karena perintah h tadi merupakan alias dari perintah history.
4. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias
$ unalias del
$ del files (Terdapat pesan Kesalahan, mengapa?)
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Alias. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias
menggunakan perintah unalias del, yang tadi menggunakan perintah rm –i. Dan del
files tidak berfungsi karena perintah alias del sudah dihapus.
D
VI. Latihan
1.
Eksekusi seluruh
profilr yang ada :
a.
Edit file
profile /etc/profile dan tampilkan pesan sebagai berikut :
echo ’Profile dari /etc/profile’
Hasil :
Analisa : Tampilan
diatas merupakan jawaban nomor 1 a. Perintah vi /etc/profile berfungsi untuk
masuk ke prompt script /etc/profile, untuk mengedit pesan menggunakan perintah
i, kemudian inputkan perintah echo ‘profile dari /etc/profile’.
b.
Asumsi nama anda
student, maka edit semua profile yang ada yaitu :
/home/student/.bash_profile
/home/. student/.bash_login
/home/student/.profile
/home/student/.bashrc
Hasil :
Analisa : Tampilan
diats merupakann jawaban dari latihan 1 b. Perintah vi digunakan untuk masuk ke
teks editor untuk mengedit file konfigurasi sistem, membuat script shell,
membuat program, dan sebagainya.
c. Ganti nama /home/student
dengan nama anda sendiri. Pada setiap file tersebut, cantumkan instruksi echo,
misalnya pada /home/
student/.bash_profile:
echo “Profile dari .bash_profile”
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 1 c, yaitu menambahkan instruksi pada file
/home/damelia/.bash_profile dengan instruksi echo “Profile dari .bash_profile”,
kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri
perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor.
Pada /home/. damelia /.bash_login dengan instruksi echo “Profile dari
.bash_login”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk
mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari
text editor. Pada /home/ damelia/.profile dengan instruksi echo “Profile dari
.profile”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk
mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari
text editor. Pada /home/ damelia /.bashrc dengan instruksi echo “Profile dari
.bashrc”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk
mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari
text editor.
d.
Lakukan hal yang
sama untuk file lainnya, sesuaikan tampilan dengan nama file yang bersangkutan.
SUDAH
DIKERJAKAN PADA POINT B DAN C
2.
Jalankan
intruksi subtitute user, kemudian keluar dengan perintah exit sebagai berikut :
$ su student
$ exit
Hasil :
Analisa : Tampilan
diatas merupakan jawaban no 2, yaitu perintah $ su student digunakan untuk
pindak ke super user, sistem meminta password admin. Pada perintah tersebut
pada file .bashrc sudah dimodifikasi sebelumnya sehingga instruksi echo
terpanggil bila menggunakan perintah SU, untuk mengakhiri menggunakan Perintah
$ exit.
kemudian gunakan opsi – sebagai berikut
:
$ su – student
$ exit
Hasil :
Analisa : Tampilan
diatas merupakan jawaban no 2, yaitu perintah $ su - student digunakan untuk
pindak ke super user, sistem meminta password admin. Pada perintah tersebut
akan menjalankan dua file yaitu file .bashrc dan file .bash_profile yang
keduanya sudah dimodifikasi sebelumnya sehingga instruksi echo terpanggil bila
menggunakan perintah SU, untuk mengakhiri menggunakan Perintah $ exit. jadi
yang membedakannya yaitu memunculnya jumlah file yang dibuka dan mengakhiri
filenya dengan akhiran logout. Jelaskan perbedaan kedua utilitas tersebut.
Sudah terdapat pada analisis diatas
3.
Logout
a.
Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 5 detik, sebelum eksekusi
logout
Echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan”
Sleep 5
Clear
$ vi .bash_logout
$ chmod +x .bashk_logout
$ ./.bash_logout
Hasil :
Analisa : Tampilan
diatas merupakan jawaban no3, yaitu membuat program logout menggunakan vi
editor. Perintah $ vi .bash_logout digunakan untuk membuat text editor membuat
program. Kemudian insert echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan”
sleep 5
clear
Dengan menggunakan i,
setelah selesai akhiri dan simpan dengan perintah
:wq.
Perintah $ chmod +x
.bashk_logout berfungsi untuk merubah file menjadi excutable. Perintah $
./.bash_logout untuk mengeksekusi file .bash_logout.
b.
Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 4 detik, sebelum eksekusi
logout
Hasil :
Analisa : Tampilan diatas merupakan jawaban no3, yaitu
mengedit program logout menggunakan vi editor. Perintah $ vi .bash_logout
digunakan untuk membuat text editor membuat program. Kemudian edit text editor
menjadi insert echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan”
sleep 4
clear
Dengan
menggunakan i, setelah selesai akhiri dan simpan dengan perintah :wq. Perintah
$ chmod +x .bashk_logout berfungsi untuk merubah file menjadi excutable.
Perintah $ ./.bash_logout untuk mengeksekusi file .bash_logout.
4.
History
a.
Ganti nilai
HISTSIZE dari 1000 menjadi 20
$ HISTSIZE=20
$ h
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 4 yaitu tentang history. Ketikkan perintah set |
grep HISTSIZE untuk mengecek jumlah history sebelumnya kemudian ubah history tersebut
menjadi 20 menggunakan perintah echo, >> dan file .bashrc. Setelah itu
cek kembali apakah sudah berubah atau belum menggunakan perintah set | grep
HISTSIZE, maka akan muncul output seperti gambar di atas.
b.
Gunakan
fasilitas history dengan mengedit instruksi baris ke 5 dari instruksi yang
terakhir dilakukan.
$ !-5
c.
Ulangi instruksi
yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history buffer
$ !!
d.
Ulaingi
instruksi pada history buffer nomor tertentu, misalnya nomor 150
$ !150
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 4
yaitu tentang history. Perintah !-5 digunakan untuk menampilkan atau
mengeksekusi kembali history pada 5 terakhir perintah di history. Perintah !!
digunakan mengulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk
bernavigasi pada history buffer. Perintah !150 digunakan untuk memanggil
perintah dari history dengan nomor PID 150.
e.
Ulangi instruksi
dengan prefix “ls”
$ !ls
$ !?ls?
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 4
yaitu tentang history. Perintah prefiks ls ini akan menghasilkan perintah yang
sama yaitu perintah ls –l.
5.
Prompt String
(PS)
a.
Edit file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan dengan parameter nama
variable tersebut, agar perubahan variable PS1 dikenal oleh semua shell
PS1=’> ‘
export PS1
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 5 yaitu tentang prompt string. Edit file
.bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan
dengan parameter nama variabel tersebut, agar perubahan variabel PS1 dikenal
oleh semua shell, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Ada beberapa
tampilan prompt PS1 yaitu dengan nomor perintah (\!), date (\d), time (\t),
who=user(\u), working directory (\w).
b.
Ubahlah warna
shell prompt dengan warna biru dan berkedip.
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 5
yaitu tentang prompt string. Mengubah warna shell prompt dengan warna biru dan
berkedip menggunakan perintah seperti pada gambar di atas, maka output tulisan
akan berkedip.
6.
Bash script
a.
Buat 3 buah
script p1.sh, p2.sh, p3.sh dengan isi masing-masing :
p1.sh
#! /bin/bash
echo “Program p1”
ls –l
p2.sh
#! /bin/bash
echo “Program p2”
who
p3.sh
#! /bin/bash
echo “Program p3”
ps x
Hasil :
Analisa : Tampilan diatas merupakan jawaban nomor 6a, yaitu membuat
program file menggunakan vi editor. Pada Program $ vi p1.sh diinputkan script
dengan menekan i pada vi editor. Lalu isi script berikut :
#! /bin/bash
echo “Program p1”
ls –l
Setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq
untuk menyimpan dan keluar.
Pada Program $ vi
p2.sh diinputkan script
dengan menekan i pada vi editor. Lalu isi script berikut:
#! /bin/bash
echo “Program p2”
who
Setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq
untuk menyimpan dan keluar.
Pada Program $ vi p3.sh diinputkan script dengan
menekan i pada vi editor. Lalu isi script berikut:
#! /bin/bash
echo “Program p3”
ps x
Setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq
untuk menyimpan dan keluar.
b.
Jalankan script
tersebut sebagai berikut dan perhatikan hasilnya :
$ ./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh
Hasil :
$ ./p1.sh &
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash
script. Perintah ./p1.sh &, berfungsi untuk menampilkan file script p1.sh
dengan proses background.
$ ./p1.sh $ ./p2.sh & ./
p3.sh
&
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash
script. Perintah $ ./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh & berfungsi untuk
menampilkan ketiga script secara bersamaan dengan proses background.
$ (./p1.sh ; ./p3.sh) &
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash
script. Perintah $ ( ./p1.sh ; ./p3.sh ) & berfungsi untuk menampilkan file
script p1.sh dan p3.sh dengan proses background.
7.
Jobs
a.
Buat
shell-script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam
pada file hasil.
#!/bin/bash
while [ true ]
do
date >> hasil
sleep 10
done
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah vi pewaktu.sh berfungsi untuk membuat program dan akan masuk pada tampilan vi editor. Tekan i untuk insert script seperti berikut
#!/bin/bash
while [ true ]
V - 61
do
date >>
hasil
sleep 10
done
Setelah selesai
menyisipkan script tekan esc untuk mengakhiri penyisipan, dan tekan :wq untuk
keluar dari vi editor dan menyimpannya. Perintah chmod +x pewaktu.sh berfungsi
untuk mengubah file menjadi excutable, kemudian jalankan program dengan
menggunakan perintah ./pewaktu.sh. takan ctrl+z untuk berhenti. Dikarenakan
pada script program dibelokan pada file hasil. t shell- script yang melakukan
loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam
pada file hasil. Kemudian tampilkan hasil dengan perintah cat hasil maka hasil
dari pengulangan pada program ditampilkan.
b.
Jalankan sebagai
background; kemudian jalankan satu program (utilitas find) di background sebagai berikut :
$ jobs
$ find / -print > files 2>/dev/null &
$ jobs
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah jobs pertama akan
menampilkan jobs yaitu dari program ./pwaktu.sh dengan status terhenti.
Kemudian ditambahkan lagi satu program utilitas find di bakground. Maka apabila
di cek kembali hanya jobs find yang akan running. Sementara yang lainnya dalam
keadaan terhenti.
c.
Jadikan program
ke 1 sebagai foreground, tekan ^Z dan kembalikan program tersebut ke background
$ fg %1
$ bg
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Jobs dengan nomor perintah 1
yaitu ./pwaktu.sh akan dijalankan sebagai program foregorund dengan menggunakan
perintah fg %1. Kemudian dengan menekan ctrl + z maka program akan stopped.
Kemudian program ./pwaktu.sh ini akan dijalankan di backgorund dengan perintah
bg.
d.
Stop program
background dengan utilitas kill
$ ps x
$ kill [Nomor PID]
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah perintah ps x berfungsi untuk melihat proses status foreground, kemudian untuk mengentikan atau stop program pada background dengan perintah kill 3591 maka proses bash dengan no PID 3591 terhenti.
VII. KESIMPULAN
Pada praktikum 6 ini mengenai Bekerja dengan Bash Shell menunjukkan berbagai perintah untuk membuat file baru dan juga membuat direktori baru. Lalu ada perintah 'history' yang berfungsi unntuk memperlihatkan history perintah-perintah yang pernah dimasukkan kedalam terminal Linux ini.. Kemudian file tidak dapat di eksekusi jika tidak di executable terlebih dahulu. warna prompt dapat di ubah sesuai keinginan kita.dapat mematikan proses sesuai keinginan kita. Dan dapat membuat proses yang menarik melalui file yang kita berikan perintah.
Comments
Post a Comment